Pengawetan makanan adalah cara yang
digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan
mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.
Teknik pengawetan makanan alami
1. Pengeringan,
merupakan teknik pengawet makanan dengan cara mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di
kandung melalui penggunaan energi
panas (Winarno, 1993). Biasanya, kandungan air
bahan tersebut di kurangi sampai 53%, sehingga mikroorganisme tidak dapat
tumbuh lagi di dalamya
Keuntungan
pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan
volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang
pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga
memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih
murah . pengeringan juga
mempunyai beberapa kerugian yaitu
karena sifat asal bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya,
sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan sebagainya
2. Pendinginan, merupakan teknik
pengawet makanan dengan cara menyimpan bahan pangan di atas suhu pembekuan
bahan yaitu 10 sampai -2 ˚C. Adapun Pembekuan adalah penyimpanan bahan
pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 sampai -24 ˚C. Pembekuan
cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -40 ˚C (Winarno,
1993).
Pendinginan dapat
mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada jenis
bahan pangannya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan
bahan pangan untuk beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun
3. Pengasapan,
merupakan teknik pengawetan makanan dengan cara meletakkan makanan dalam wadah
yang kemudian diasapi dari bawah. Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat
menjadi awet dalam jangka waktu yang lama. Agar dapat bertahan lama diperlukan
perpaduan antara teknik pengasinan dan pengeringan
4. Pengalengan
merupakan teknik pengawetan makanan
dengan cara bahan pangan yang dipak
secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya)
dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh
semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dari kebusukan, perubahan kadar air,
kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa. Teknik pengalengan biasanya
merupakan penggabungan antara teknik kimia dan fisika. Teknik kimia dengan
memberi zat pengawet. Sedangkan teknik fisika dengan dikalengi dalam ruang
hampa udara
5. Pemanisan,
merupakan teknik pengawetan makanan dengan cara menaruh atau meletakan makanan
pada media yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk
menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelupkan dalam konsentrasi 70% maka
dapat mencegah kerusakan makanan
6. Pengasinan, merupakan teknik
pengawetan makanan dengan cara memberikan NaCl, yang bertujuan untuk menghambat
perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan
Pengawet makanan buatan
a. Asam asetat
Asam asetat dikenal di
kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan
jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama
dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam asetat mempunyai sifat
antimikroba. Contoh makanan yang menggunakan pengawet ini yakni acar, saos tomat, dan saus cabai.
b. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan
dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Asam benzoat berfungsi untuk mengendalikan
pertumbuhan jamur dan bakteri. Contoh makanan yang menggunakan pengawet
ini yakni berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco,
kecap, saus, selai, dan agar-agar.
c. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai
dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Fungsi sulfit yakni untuk
mengawetkan (sebagai senyawa antimikroba) dan mencegah perubahan warna bahan
makanan menjadi kecoklatan. Contoh makanan yang menggunakan pengawet ini
yakni potongan kentang, sari nanas, dan udang beku
d. Propil galat
Digunakan pada produk
makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk
memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai
antioksidan.
e. Propianat
Jenis bahan pengawet
propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium
propianat. Propianat berfungsi menghambat kapang (sejenis jamur) dan pertumbuhan
bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Contoh makanan yang menggunakan
pengawet ini yakni roti dan keju
f. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya
dalam bentuk kalium atau natrium nitrit yang berfungsi untuk menghambat
perkembangan mikroba. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang
dapat membusukkan daging.
Contoh makanan yang
menggunakan pengawet ini yakni keju, ikan, daging, dan juga daging olahan
seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering.
g. Sorbat
Sorbat yang terdapat di
pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Asam sorbat sangat efektif dalam
menekan pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada kadar
yang diijinkan. Contoh makanan yang menggunakan pengawet ini yakni margarin,
sari buah, keju, anggur, dan acar.
0 Komentar